NotepadAnime - Jika ada seorang penjahat yang menghampirimu, spontan kamu akan melawan atau merelakan barang-barang yang dicuri, Berbeda halnya dalam
Animasi Kyokai no Kanata, dimana karakter utama yang merupakan seorang pelajar SMA, Akihito Kanbara mencoba menyelamatkan tokoh Mirai
Kuriyama yang mencoba membunuhnya berkali-kali.
Sebelum melanjutkan pada cerita Akihito dalam Animasi Kyokai no Kanata, perilaku yang terjadi padanya adalah gejala sindrom Stockholm.
Sindrom tersebut kadang terjadi pada korban penculikan dan penyanderaan. Sindrom Stockholm adalah kondisi seseorang bisa mengembangkan
sikap positif terhadap hal buruk sebagai respon psikologis.
Istilah yang muncul pada tahun 1973, ketika dua pencuri yang bernama Jan-Erik Olsson dan Clark Olofsson melakukan aksi perampokan bank
di Stockholm, Swedia. Mereka berdua menyandera sebanyak empat orang selama enam hari untuk melakukan negoisasi bersama polisi agar mereka
bisa keluar dengan aman dan sandera bebas.
Pada kenyataannya, para sandera dibebaskan dan menaruh simpati pada kedua pencuri tersebut. Lebih anehnya, mereka merupakan karyawan bank,
ketika diadili dalam pengadilan, mereka menolak untuk menjadi saksi. Setelah itu, karyawan bank tersebut malah membela dan membantu untuk
mengumpulkan uang agar Jan dan Clark bisa dibebaskan. Sindrom Stockholm tidak termasuk pada penyakit mental atau suatu penyakit psikologis.
Bahkan dalam studi Internasional Jurnal of Advanced Research menilai sebagai strategi untuk bisa bertahan hidup delusif.
Demikian, Akihito yang menaruh perasaan pada Mirai agar bisa membersamainya. Akihito memiliki suatu trauma akibat kekuatan yang dimilikinya
yaitu "di luar batas" karena dirinya merupakan separuh manusia dan siluman. Ia juga bersifat abadi, mirai yang sudah menusuknya berkali-kali
pada episode awal juga hanya membuat diri Akihito merasakan sakit.
Tentu, efek traumatik yang ia alami dan terjadi sindrom Stockholm pada Mirai, menganggap dirinya yang sama-sama dalam mengalami hidup dengan
kekuatan membahayakan. Mirai merupakan seorang gadis SMA berkacamata merah dan keturunan terakhir dari klan darah terkutuk.
Sindrom Stockholm memiliki gejala yang mirip dengan PTSD, dimana adanya gangguan stress pasca trauma. Akihito dengan kekuatan yang dimilikinya
merasakan hal serupa ketika Mirai mencoba untuk membunuh dan mengikutinya. Ia berusaha mendekati Mirai karena bernasib sama. Mirai sebenarnya
memang tokoh suruhan keluarga Nase agar membunuh Akihito.
Rencana Mitsuki Nase yang merupakan kakak tertua di keluarg Nase berbanding terbalik dari apa yang ia inginkan. Karakter Akihito jelas sekali
menggambarkan bagaimana cara untuk bisa bertahan hidup secara delusif. Meskipun, ia seorang maniak wanita berkacamata, tapi ia berharap bisa
untuk hidup bersama Mirai walau tahu ia akan dibunuh pada akhirnya.
Kondisi sindrom yang Akihito alami berlangsung beberapa tahun, Mirai memang menunjukkan rasa belas kasihan pada Akihito setelah melihat betapa
bahayanya kekuatan "di luar batas". Perubahan Mirai pada Akihito membuatnya lebih mencintai gadis kacamata berambut pendek itu.
Ikatan emosional karakter Akihito tak hanya diperlihatkan pada Mirai saja, tetapi pada Mitsuki Nase yang merencanakannya. Sejatinya, ia tidak
merasa khawatir karena ia tahu memiliki tubuh abadi, tapi klan darah terkutuk bisa membunuh Akihito dengan mengeluarkan kekuatan "di luar batas"
dari tubuhnya.
Penyebab Sindrom Stockholm salah satunya adalah saat pelaku tidak menyakiti korban, sehingga membuat korban merasa lega dan menyangka pelaku
adalah orang yang penuh belas kasihan. Ketika Mirai sudah tidak mencoba membunuh Akihito, pria yang tampil dengan seragam SMA itu membantu Mirai
agar bisa membunuh pada siluman.
Selain membantu Mirai, Sindrom Akihito memang tidak bisa diselamatkan. Ia sudah menerima takdir bahwa kekuatan yang ia miliki memang harus ditahan
agar tidak bisa untuk menyakiti orang-orang. Demikian, ia rela membiarkan para ksatria dunia arwah terus mengawasi dan memperhatikannya. Karakter
yang ia bawakan Dalam Animasi Kyokai no Kanata merupakan representasi penyandang sindrom dengan genre dark fantasy, biasanya untuk mengurangi
sindrom ini, ahli kesehatan menyarankan agar dilakukan psikoterapi.
sumber : Kompasiana
0 Komentar